Dalam sebuah SQA Architecture, yang memastikan langkah
pengerjaan software berjalan dengan baik
adalah pada langkah Project Life Cycle. Dalam beberapa tahapan dalam langkah
tersebut yang pertama adalah formal design review dan peer review.
Sebelum
membahas lebih lanjut mengenai kedua jenis review tersebut, kita coba melihat
terlebih dahulu review dalam konteks pengembangan sebuah software. Review
dilakukan saat setelah perencanaan software telah disahkan oleh pihak
pengembang dan pelanggan. Setelah itu, dilakukan uji kembali guna melihat
design keselurhan dari pengembangan software untuk di verifikasi kemudian di
validasi.
Kemudian
dari situ kita bisa memastikan bahwa design dan pengembangan software telah
memenuhi syarat yang telah kita inginkan. Dari jenis review yang ada, menurut
Galin, ada 2 yakni Formal design review dan peer review, berikut detail
penjelasannya :
Formal Design Review :
Secara
umum, Formal Design review atau biasa disebut dengan Design Review (DR)
merupakan suatu review yang menjadi syarat mutlak. Tanpa ada persetujuan dari
review ini, pengembangan software tidak dapat dilakukan. Menurut Galin, jenis –
jenis dari DR antara lain :
-
DPR – Development Plan Review
-
SRSR – Software Requirement Specification Review
-
PDR – Preliminary Design Review
-
DDR – Detailed Design Review
-
DBDR – Data Base Design Review
-
TPR – Test Plan Review
-
STPR – Software Test Procedure Review
-
VDR – Version Description Review
-
OMR – Operator Manual Review
-
SMR – Support Manual Review
-
TRR – Test Readiness Review
-
PRR – Product Release Review
-
IPR – Installation Plan Review
Menurut Sauer dan Jeffery (200), diskusi dan focus dalam DR
meliputi :
-
The participants
-
The prior preparations
-
The DR session
-
The recommended post-DR activities.
1.
Participant
Participant dalam formal design review terdiri dari :
§
Review leader
Memastikan bahwa review berjalan dengan baik, dengan syarat biasanya
telah memiliki pengalaman dalam pengembangan software sebelumnya serta memiliki
relasi yang kuat dengan project leader.
§
Review Team
Bagian dari tim yang terdiri dari orang2 yang dipercaya oleh ketua review
untuk membantu pelaksanaan review
2.
Preparations
Persiapan yang dapat dilakukan antara lain :
§
Menyiapkan jobdesk untuk review tim serta segala
persiapannya
§
Menyiapkan review tools yang dapat digunakan dalam
proses review secara keseluruhan
§
Persiapan teknis dan administratif
3.
DR sessions
Merupakan sesi pelaksanaan review yang terdiri dari aktifitas
§
Presentasi design dokumen yang telah dibuat
§
Komentar serta evaluasi dari review team
§
Verifikasi dan validasi berdasarkan dari hasil
komentar dan evaluasi yang didiskusikan bersama
§
Keputusan yang berupa :
·
FULL APPROVAL : disutujui semua design yang
telah dibuat
·
PARTIAL APPROVAL : ada beberapa bagian yang
harus direvisi dan proyek akan berjalan setelah revisi
·
DENIAL OF APPROVAL : penolakan dari design
sehinngga development team harus mendesign ulang
4.
Recommended post DR terdiri dari hasil evaluasi
dari proses revie
PEER REVIEW
Sedangkan
peer review cenderung lebih kompleks dan menyeluruh dimana terdiri dari
beebrapa participant yang lebih yakni :
-
A review leader
-
The author
-
Specialized professional
Yakni ada tambahan review dari professional yang memang
ditujukan untuk membantu proses review. Dimana disarankan berupa :
o
A designer : seorang yang mendesain system
o
A coder : yang melakukan code dari pengembang
o
A tester ; seorang tester professional
Sedangkan untuk walkthrough beberapa professional yang
disarankan antara lain :
o
A standar enforcer : dimana seorang yang telah
berpengalaman dalam penentuan standard an prosedur.
o
A maintenance expert : seseorang yang telah ahli
dalam proses maintenance software sehingga bisa didapat masukan untuk proses
implementasi software.
o
A user representative : calon user yang telah berpengalaman
dalam penggunaan software sejenis
Peer review proses :
Dilaksanakan dalam sebuah dokumen dalam
petunjuk2 Appendix C of MIL-STD-498 (DOD, 1994) dimana untuk system penilaian
error didasarkan pada penilaian skala berikut :
Severity Description
5 (critical) (1) Prevents accomplishment of essential capabilities.
(2) Jeopardizes safety, security or other critical
requirements.
4 (1)
Adversely affects the accomplishment of essential capabilities,
where no work-around solution is known.
(2) Adversely affects technical, cost or schedule risks
to project or
system maintenance, where no work-around solution is
known.
3 (1)
Adversely affects the accomplishment of essential capabilities,
where a work-around solution is known.
(2) Adversely affects technical, cost or schedule risks
to the
development project or to the system maintenance, where a work-around
solution is known.
2 (1)
User/operator inconvenience that does not affect required mission
or operational essential capabilities.
(2) Inconvenience for developmentor maintenance
personnel, but
does not prevent the realization of those
responsibilities.
1 (minor)
Any other effect.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar